Orang Miskin Fokus Pada Tabungan, Orang Kaya Malah Melakukan Hal Ini, Pantas Makin Kaya!

Banyak orang berpikir bahwa perbedaan orang miskin dan kaya hanya ditentukan oleh latar belakang keluarga. 

Orang yang berasal dari keluarga kaya, pasti punya banyak uang, sedangkan orang yang berasal dari keluarga miskin, pasti tidak punya uang. Namun demikian, sebenarnya perbedaan pola pikir orang kaya dan orang miskin juga memegang peran penting sehingga akhirnya harta orang kaya makin bertambah, sedangkan orang miskin tetap terperangkap dalam kemiskinan.

Sponsored Ad

1. Orang Miskin menonton TV, tapi Orang Kaya membaca Buku.

Berapa banyak waktu yang kalian habiskan di depan TV? Dan kapan terakhir kali kalian membaca Buku? Berapa banyak Buku yang kalian baca setiap tahunnya? Jawabannya mungkin hanya sekian persen dari kalian yang rajin membaca Buku. 

Kebanyakan dari kalian pasti rata-rata menghabiskan waktu bermain atau berselancar di dunia maya atau menonton TV kurang lebih 4-5 jam dalam sehari. Entah itu kalian menonton Gossip, Movies, Berita atau membuka aplikasi WA, Line, Instagram, Youtube, dll. 

Sponsored Ad

Tapi kalau saya tanya kepada kalian sekalian, berapa banyak dari kalian yang masih rajin membaca Buku? Mungkin jawaban dari 10 orang hanya 2 orang saja yang menjawab "Rajin."

2. Orang Miskin dibayar berdasarkan Waktu, sedangkan Orang Kaya dibayar berdasarkan Hasil.

Saya coba berikan contoh yah kalian. "Misalnya, kalian kerja di KFC, kalian mungkin menjadi seorang pembersih lantai terbaik di dunia. Tapi nilai apa yang kalian berikan untuk KFC?" Orang kaya dibayar berdasarkan hasil, bukan karena waktu. Masih belum mengerti? Saya kasih contoh lagi yah kalian. 

Sponsored Ad

"Misalnya kalian sedang membuat suatu produk. Kalian habiskan satu tahun untuk menciptakan dan menyempurnakan sebuah produk tersebut. Lalu Kalian coba pasarkan, tapi produk Kalian dianggap jelek dan gagal. Produk Kalian tidak menghasilkan uang, masyarakat tidak menerima produk kalian, dan kalian pun tidak menghasilkan uang. Tidak ada yang peduli dengan seberapa banyak waktu, darah, keringat, dan air mata yang telah kalian keluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, dan membawanya ke pasaran serta seberapa besar resiko yang telah kalian ambil. "They don't care!" Yang mereka pedulikan adalah hasilnya." 

Sponsored Ad

Itulah mengapa seorang atlit berpendapatan tertinggi di dunia tidak dibayar dari berapa jam mereka latihan atau seberapa banyak waktu yang mereka keluarkan. Tetapi atlit itu dinilai dari "seberapa baik mereka bermain, dan mereka dibayar berdasarkan permainan mereka."

3. Orang Miskin menyalahkan orang lain atas kemalangan mereka, sedangkan Orang Kaya akan bertanggung jawab atas kegagalannya sendiri.

Orang miskin selalu menganggap itu adalah kesalahan orang lain. "Karena ekonomi buruk lah, karena pemerintah lah, karena bos kalian lah, karena pekerjaan kalian lah, kota dimana kalian tinggal lah, dll." Selalu dan selalu menyalahkan keadaan dan orang lain, dan parahnya orang miskin itu tidak pernah berkaca terhadap dirinya sendiri, dan tidak pernah merasa bahwa dirinya itu salah!

Sponsored Ad

Berbeda dengan orang kaya yang mengambil tanggung jawabnya sendiri. "Jika hidup kalian gagal, maka itu kesalahan dari diri kalian sendiri!" Kalian bertanggung jawab atas tindakan kalian sendiri. Ketika kalian menerima tanggung jawab kalian, yang terjadi adalah kalian akan mendapatkan kekuatan. Kekuatan untuk berubah dan melakukan sesuatu yang berbeda. 

Remember!!
"Orang miskin selalu akan menyalahkan orang lain."

Sponsored Ad

4. Orang Miskin fokus pada tabungan, sedangkan Orang Kaya fokus pada investasi.

"Jangan minum kopi Starbucks di pagi hari." Mencoba menabung beberapa uang. "Jangan terbang dengan kelas utama, tetapi terbanglah dengan kelas ekonomi." Selalu mencoba menabung uang. "Ingat, 1000 rupiah tetaplah 1000 rupiah." Kalian tidak akan menjadi kaya dengan menyimpan beberapa rupiah saja. Masalah kalian bukan terletak pada tabungan kalian, tetapi terletak pada pendapatan kalian. Kalian harus menghasilkan lebih banyak uang sehingga kalian bisa berinvestasi.

Sponsored Ad

5. Orang Miskin merasa tahu semuanya, sedangkan Orang Kaya terus menerus belajar.

Orang miskin itu biasanya sangat keras kepala. "Mereka selalu ingin memberitahukan kepada dunia tentang pendapat mereka." Pendapat tentang politik, olahraga, masyarakat, pemerintah, dan tentang segala hal yang terjadi di sekitar mereka, daripada untuk bersikap rendah hati dan mau belajar. 
Orang kaya selalu belajar, selalu bertanya. Mereka selalu mendengar, dan selalu membaca buku, terus menerus belajar, daripada berkata, "Saya punya pendapat tentang sesuatu hal." Dan mengapa orang miskin selalu mengeluarkan pendapat?Karena itulah caranya mereka mendapatkan perhatian.

Sponsored Ad

6. Orang Miskin percaya bahwa uang adalah akar segala kejahatan, sedangkan Orang Kaya percaya bahwa kemiskinanlah akar segala kejahatan.

Kalian pasti sering mendengar peribahasa, "Uang adalah akar dari segala kejahatan." Tapi ternyata peribahasa itu SALAH BESAR! Yang benar itu adalah "Kekurangan uanglah akar dari segala macam kejahatan." 
Saya ingin kalian melihat ke lingkungan orang miskin, dan coba kalian perhatikan lingkungan tersebut. Pasti banyak kriminalitas, narkoba, dan berbagai jenis permasalahan. Kalian juga perhatikan dalam sejarah umat manusia, tidak ada Bank yang dirampok dengan menggunakan mobil Rolls-Royce!
Kondisi dalam hal keuanganlah yang menyebabkan segala macam permasalahan. Uang itu sendiri bersifat netral. Uang itu seperti alat, dan kalian bisa menggunakannya untuk kebaikan atau kejahatan. Itu semua kembali pada diri kalian sendiri.

Sponsored Ad

7. Orang Miskin memiliki mentalitas undian, sedangkan Orang Kaya memiliki mentalitas mengambil tindakan.

Kebanyakan orang berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menjadi kaya itu adalah membeli tiket undian. Meskipun mereka tahu peluang untuk menang sangat kecil, tapi mereka tetap membeli khayalan mereka. "Jika saya menang, saya akan membeli rumah itu! Saya akan berhenti bekerja, saya akan pergi liburan." 
Berbeda dengan orang kaya yang memiliki mentalitas mengambil tindakan. Mereka percaya, "Jika ingin mewujudkannya, itu tergantung saya sendiri! Saya yang akan mewujudkannya! Saya yang akan membuat diri saya sendiri berhasil! Saya tidak perlu mengandalkan pihak ketiga, dan pastinya saya tidak akan mengandalkan tiket undian tersebut!"

Sumber: kaskus



Kamu Mungkin Suka