2019 Punya Anggota Keluarga Baru, Doa Keenan Pearce Untuk Anaknya Bikin Mengharu Biru

Baru-baru ini, Keenan Pearce mengunggah foto istri bersama putra pertamanya, Benjamin Dewata Amwell Pearce atau yang biasa dipanggil Benji. Keterangan gambar tersebut so sweet banget, Bun. Diketahui, sang putra ternyata baru menjalani akikah.
"Binalah putra kami menjadi seseorang yang cukup kuat mengakui kelemahannya, dan cukup berani untuk mengakui ketakutannya, bangga dan tabah jujur dalam mengakui kekalahan, rendah hati dan lemah lembut dalam kemenangan," tulis kakak dari aktris Pevita Pearce ini.

Sponsored Ad

Keenan berdoa agar anaknya diberkati dengan ilmu yang luas, santun dan dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Ia juga mengatakan, kalau acara akikah anak pertamanya tersebut berjalan lancar dan khidmat, dan sangat berterima kasih atas doa banyak orang untuk dirinya, sang istri Gianni Fajri dan terutama untuk buah hatinya, Benji.

Wah, turut senang deh buat jagoannya Keenan. Semoga doa-doa si Ayah untuk Benji terkabul ya.
Keenan Pearce dan Gianni menikah pada Januari 2018, Bun. Dan itu bertepatan dengan hari ulang tahun Keenan. Suasana pernikahan tersebut memang begitu sederhana, namun tetap khusyuk. 

Sponsored Ad


Meski baru saja melahirkan anak pertamanya, Keenan Pearce mengaku ingin menambah anak lagi. Hal itu diutarakan kakak dari Pevita Pearce itu di Intagram-nya.

"Saya bisa membayangkan kamu mengurus lima anak. Ayo kita punya anak lagi @ghyan," tulis Keenan.

Sponsored Ad

Dalam foto itu memperlihatkan Gianny Fajri sedang merangkul lima orang anak sembari tersenyum di bibir pantai. Duh, ada-ada aja ya Ayah Keenan, jujur banget. He-he.

Peran ayah kini memang nggak kalah besar dalam pengasuhan anak. Ayah 'zaman now' layaknya Keenan Pearce lebih banyak terlibat langsung dalam merawat anak-anaknya dan nggak segan untuk mengganti popok, ikut begadang, bahkan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.

Psikolog klinis dan perkembangan Diana Baumrind menuturkan, ada tiga teknik pengasuhan utama yang dilakukan ayah. Ketiganya adalah:

1. Pola asuh otoriter yakni yang rendah kehangatan, namun kontrolnya tinggi.
2. Berwibawa, yakni pengendaliannya berada di posisi menengah dan tinggi kehangatan. Gaya pengasuhan ini memungkinkan terjadinya diskusi, tapi orang tua yang tetap memegang kendali.
3. Permisif. Gaya pengasuhan ini sangat tinggi kehangatan dan kendali yang rendah. Orang tua yang menggunakan gaya ini menganggap yang paling berpusat pada anak.

Umumnya, Bunda melakukan pengasuhan secara eksplisit. Sedangkan para ayahcenderung lebih terlibat permainan, terutama permainan fisik dan permainan yang 'kasar dan berantakan'.

Psikolog Elly Risman, seperti dilansir detikcom, mengatakan bahwa memang baik ayah maupun ibu harus memiliki peran aktif. Jangan hanya mengandalkan pengasuhan dari ibu saja karena bagaimanapun juga, ada kebutuhan dari anak terhadap sosok peran seorang ayah, begitu juga sebaliknya.


Sumber : HaiBunda

Kamu Mungkin Suka