Demi Biaya Persalinan, Wanita Ini Mengais Kardus dan Botol Bekas! Mana Suaminya? Jawabannya Getir!

Hidup ini memang butuh perjuangan, hidup ini memang keras, hidup ini layaknya pertarungan yang jika kita menyerah maka kita kalah.

(foto: ilustrasi) 

Sponsored Ad

Namun apa jadinya jika kamu memposisikan diri menjadi Ibu Nung ini. Ibu Nung yang berusia 40 tahun menjadi salah satu orang yang memperlihatkan potret kerasnya Ibu Kota Jakarta.

Sudah bukan rahasia umum kalau kehidupan di Jakarta itu sangat keras. Bahkan Ibu Kota disebut lebih kejam dari ibu tiri.

Bu Nung sendiri telah membuktikannya. Bu Nung sebelumnya tinggal bersama mertuanya. Namun ia kemudian memutuskan untuk pergi dan tinggal di jalanan karena sudah tak tahan lagi atas perkataan mertuanya. Ibu Nung berkata jika ia dan suaminya masih tinggal di rumah mertuanya. Namun ia malah di hina oleh sang mertua. Karena Ibu Nung tau diri, maka ia tak bisa berontak dan hanya bisa diam saat dirinya diperlakukan tak menyenangkan oleh sang mertua. Ibu Nung menceritakan kerasnya hidup yang ia jalani sambil matanya berkaca-kaca seolah siap tumpah.

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Atas perlakuan sang mertua, Ibu Nung nekat mencari rezeki di jalanan. Akhirnya ia pun memutuskan pamit dari rumah mertuanya dan membantu penghasilan suaminya yang berprofesi sebagai tukang semir sepatu.Namun hidup di jalanan ternyata jauh dari ekspektasinya. Mulai dari diusir pemilik ruko hingga harus merasakan dinginnya udara malam telah ia rasakan. Belum lagi pekerjaan yang begitu sulit ia dapatkan.

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi) 

Sehingga, Bu Nung pun terpaksa mengumpulkan kardus serta botol bekas untuk dijual ke pengepul. Uang hasil penjualan botol dan kardus bekas tersebut tidak serta merta ia habiskan hari itu juga. Sebab, ia harus menyisihkan uang hasil pendapatannya untuk biaya kelahiran kelak. Ya ! Ibu Nung ternyata sedang mengandung.

“Saya ini sedang hamil tiga bulan, jadi kalau dapat uang saya sisain buat biaya lahiran,” ucap Bu Nung berlinang air mata.

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Nung menceritakan sambil terus mengusap air matanya yang tak henti mengalir, sangat sulit baginya untuk mencari pekerjaan di Jakarta, usai profesi yang ia tekuni sebelumnya kini sudah tak ada lagi. Dengan melihat kondisinya kembali, Bu Nung pun tak berani untuk melahirkan di Rumah Sakit.

“Gak, saya mah gak pernah mikir mau lahiran di Rumah Sakit, mau pulang aja ke kampung di Rangkas Bitung, lahiran sama dukun beranak,” tuturnya

Sponsored Ad

Oleh sebab itu, saat ini ia pun tengah mengumpulkan dana sebanyak-banyak untuk biaya persalinan anaknya.

"Sekarang mah ngumpulin uang saya sebanyak-banyak buat lahiran, saya yakin Allah itu adil kalau kita mau berusaha, kerjaan apapun saya lakuin asal halal buat biaya lahiran," ujar Nung

Mari kita doakan semoga Ibu Nung sehat selalu, diberikan rezeki yang cukup, dan anak yang nantinya dilahirkan sehat, selamat dan tumbuh menjadi anak yang berbakti pada kedua orangtuanya.


Sumber: PalingSeru

Kamu Mungkin Suka