Ibunya yang Kaya Raya Datang dengan Mobil Mewah! Tapi Malah Diusir Anaknya Karena Alasan Pilu!

Di sebuah desa tinggallah seorang keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga orang anaknya. Anak pertama mereka adalah anak perempuan, Xiao Juan dan adiknya adalah kembar laki-laki. Mereka hidup pas-pasan tapi bahagia.

Ayah mereka adalah seorang pekerja kasar. Suatu hari saat di jalan hendak pergi bekerja, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang menghantam dirinya. Kondisinya saat itu cukup parah sehingga baru saja sampai di rumah sakit, nyawanya sudah tidak bisa ditolong lagi.

Sponsored Ad

Musibah ini tentu saja membuat sang ibu dan ketiga anaknya kaget, mereka masih belum bisa menerima kenyataan pahit ini. Terutama sang ibu,.ia tidak sanggup harus menafkahi ketiga anaknya seorang diri.

Xiao Juan, si anak sulung merasa tidak tega melihat ibunya terus menerus menangis. Dalam benaknya ia berpikir, apa lebih baik aku putus sekolah saja yah? Jadi tidak membebani ibu. Pikiran itu terus menerus ada di dalam otaknya selama beberapa hari.

Sponsored Ad

Hingga pada akhirnya ia bertekad bulat untuk putus sekolah. Ia bilang pada guru wali kelasnya dan juga kepala sekolah kalau hari itu adalah hari terakhirnya bersekolah. Ia menjelaskan alasannya kepada pihak sekolah.

Setibanya di rumah, Xiao Juan ingin segera memberitahu ibunya akan hal ini. Tapi saat ia berjalan ke kamar ibunya, ia melihat kalau sang ibu sedang menangis tersedu-sedu. Rasanya tidak tega menambah beban ibu di malam itu. Akhirnya Xiao Juan memutuskan besok pagi saja baru ia beritahu.

Sponsored Ad

Keesokan paginya, Xiao Juan tidak melihat ibunya di kamar, dia melihat lemari pakaian ibunya telah kosong, dan sepucuk surat di tempat tidur yang bertuliskan: “Anak-anakku, maafkan keegoisan ibu, ibu terpaksa pergi meninggalkan kalian …”

Setelah membaca catatan itu, Xiao Juan pun menangis sedih, ibunya takut hidup menderita, jadi dia meninggalkan semua anak-anaknya. Ibu tega meninggalkan mereka, tapi Xiao Juan tidak bisa. Kedua adiknya baru berusia 6 tahun! Jadi Xiao Juan pun memutuskan berhenti sekolah. Karena masih belum cukup umur untuk bekerja, dia pun bekerja di ladang menanam sayuran.

Sponsored Ad

Xiao Juan melakukan pekerjaan apapun selama bisa menghasilkan uang dan tak pernah mengeluh. Awalnya dia pikir hidupnya akan lebih baik, tetapi terjadi musibah yang tak terduga, dia disenggol mobil saat ke pasar untuk menjual sayur yang ditanamnya.

Meskipun tragedi itu tidak merenggut nyawanya, namun sebelah kakinya menjadi tidak sempurna. Sejak itu, hidupnya semakin sulit. Melihat kondisi kakaknya seperti itu, kedua adik kembarnya menjadi tidak semangat untuk sekolah. Mereka bilang akan berhenti sekolah, tetapi Xiao Juan tidak setuju dan berusaha membujuk kedua adiknya untuk tetap sekolah.

Sponsored Ad

Kemudian, untuk membiayai sekolah kedua adiknya, Xiao Juan mencari uang dengan memulung. Mereka bertiga saling menopang dalam menjalani hari-hari yang keras, dan berkat ketegaran sang kakak, mereka bisa menjalani hidup yang keras itu meski dalam kesederhanaan.

Singkat cerita, sepuluh tahun pun berlalu, kedua adik laki-laki Xiao Juan telah duduk di bangku sekolah menengah atas, sementara dia tetap bekerja keras mencari uang dengan memulung untuk membiayai sekolah kedua adiknya.

Sponsored Ad

Meskipun dia menjalani hari-harinya dalam kegetiran, tetapi ketiga bersaudara ini saling menyayangi, dan mereka merasa manis meski hidup memprihatinkan.

Siang itu, kedua adik laki-laki Xiao Juan pulang dari liburan sekolah, karena hanya bertemu sebulan sekali, jadi Xiao Juan membuat banyak masakan enak untuk makan siang bersama adik-adiknya, saat mereka sedang makan, sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di depan rumah.

Seorang wanita bergaya modis berjalan menuju ke rumah, Xiao Juan dan kedua adiknya baru mengenal dengan pasti ketika wanita itu mendekat, ternyata wanita itu adalah ibu mereka yang pergi meninggalkan mereka sepuluh tahun yang lalu.

Sponsored Ad

Ibu mereka meminta maaf pada mereka begitu masuk ke dalam, dan menceritakan tentang hidup yang dialaminya selama bertahun-tahun. Ternyata tidak lama setelah ibu mereka pergi, dia menikah lagi dengan seorang pria kaya.

Namun, suaminya itu adalah sosok pria yang tidak setia. Tetapi sang ibu tidak peduli, sekarang 10 tahun telah berlalu, dia secara diam-diam menabung banyak uang, dan sekarang baru bercerai.

Sekarang dia pulang untuk mengajak kedua anak kembarnya tanpa mengajak Xiao Juan dan akan menyekolahkan mereka ke sekolah bergengsi untuk menebus kasih sayang ibu mereka yang hilang.

Sponsored Ad

Meskipun dulu Xiao Juan membenci ibunya karena mencampakkan mereka ketika itu, namun karena sudah sekian tahun berlalu dia sudah tidak memendam kebenciannya lagi di hati dan kedua adiknya juga akan memiliki masa depan yang baik jika ikut bersama ibunya.

Namun tak disangka kedua adiknya tidak mau ikut ibunya, mereka seketika mengambil sapu dan memukul-mukul mobil mewah ibunya sambil berteriak. “Lebih baik kau pergi, kami tidak punya ibu sepertimu. Satu-satunya keluarga kami sekarang adalah kakak kami. Kami tidak butuh simpatimu, dan jangan ganggu kami lagi!”Kata adiknya lantang.

Sponsored Ad

Melihat sikap kedua putranya yang emosi, dia pun terpaksa pergi. Setelah ibunya pergi, kedua adiknya memeluk Xiao Juan dan berkata bahwa mereka tidak akan pernah pergi meninggalkannya.

Xiao Juan sangat tersentuh, dia merasa apa yang dikorb ankannya selama ini menjadi layak dan tidak sia-sia memiliki kedua adik yang tidak melupakannya ! Setiap orang memiliki perasaan, siapa yang baik kepadanya, siapa yang tidak, bisa dirasakan dalam lubuk hatinya, dan itu semua tidak dapat diganti dengan uang atau kemewahan.


Sumber : erabaru

Kamu Mungkin Suka