Niat Jual Es Dawet Untuk Biaya Kuliah, Siapa Sangka Pria Ini Bisa Kumpulkan Modal Nikah Juga

Tidak ada salahnya memupuk jiwa wirausaha sejak masa muda bahkan zaman sekarang anak-anak juga sudah mulai dikenalkan wirausaha agar menjadi pribadi yang mandiri saat dewasa nanti. Seperti halnya seorang mahasiswa Universitas Al-Asyariah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Di saat teman-teman lain sudah lelah mengerjakan segudang tugas yang diberikan dosen, Iksan Rizaldy yang kini duduk di semester 5 masih menyempatkan diri untuk berjualan es dawet. Diketahui Iksan melakukan pekerjaan ini karena ia harus mengumpulkan biaya kuliah dan menafkahi istrinya yang baru beberapa bulan dinikahinya.

Sponsored Ad


Ia berjualan es dawet di kampusnya hingga keliling kota Polewali Mandar. Namun, ia tidak merasa minder sama sekali justru dirinya bangga jika teman-teman sekampusnya tahu profesinya sebagai penjual es dawet. Sebelum berangkat kuliah, Iksan akan mempersiapkan dagangannya.

Istrinya, Fatmawati juga tidak keberatan dengan pekerjaan Iksan itu. Fatmawati dengan setia mendampingi dan selalu memberi dukungan di setiap kegiatan Iksan baik sebagai mahasiswa yang sibuk dan juga sebagai penjual es dawet. Justru Fatmawati-lah yang biasanya menyiapkan semua bahan jualan suaminya itu.

Sponsored Ad


Setibanya di kampus dan jika belum ada kelas, Iksan akan berjualan es dawet dulu. “Biasanya kalau dosen belum datang, saya jualan dulu. Selesai kuliah, saya kembali berjualan,” ucapnya. Jika dagangannya tidak habis di kampus, Iksan akan berjualan keliling kampung. Es dawet buatannya ini dijual seharga Rp 5.000 per gelas.

Saat dagangannya habis, ia mampu meraup pendapatan kotor hingga Rp 500.000. "Kadang-kadang habis, kadang juga tidak. Kalau lagi ramai pembeli, biasanya cepat habis. Tapi kalau tidak cepat habis biasa saya jualan sampai malam," katanya. Sejak kecil, Iksan memang sudah terbiasa mandiri.

Sponsored Ad


Maka ia tidak malu dengan pekerjaannya saat ini. Bahkan saat es dawetnya tidak laku, ia beralih profesi sebagai kuli bangunan atau tukang becak. Pekerjaan apapun akan dilakukannya asal halal. Dengan uang yang didapat dari hasil jualan es dawet, Iksan mampu membiayai kuliahnya dan berkat kegigihannya juga ia mampu mempersunting Fatmawati, gadis pujaannya.


Setelah menikah, Iksan semakin mandiri. Ia dan istrinya memilih memulai semuanya bersama dari nol dan memilih menyewa rumah. Ia yakin suatu saat ia dapat menyelesaikan kuliahnya dan mengubah kehidupan rumah tangganya menjadi lebih baik. Sosok Iksan ini ternyata dikagumi oleh dosen di universitas tempat ia menuntut ilmu.


Menurut Nur Fitrah, salah satu dosen yang memberikan mata kuliah di kampus itu, Iksan dikenal sebagai sosok mahasiswa sederhana, mandiri, ulet. Selain itu, Iksan juga berprestasi juga rajin mengikuti banyak kegiatan kampus.


Sumber : Kompas

Kamu Mungkin Suka