Jika Indonesia punya Manado, maka India punya Kumarikata. Kumarikata adalah sebuah desa yang menyajikan beragam kuliner ekstrem, salah satunya adalah tikus bakar. Tikus bakar ala India ini ternyata menjadi salah satu hidangan favorit di momen liburan akhir tahun.

Di sini, daging tikus rupanya lebih populer dibandingkan daging ayam. Penduduk Kumarikata biasanya mengolah daging tikus dengan cara merebusnya untuk memudahkan proses pengulitan. Kemudian, tikus akan diolah atau dibakar dengan campuran bumbu rempah-rempah.

Setiap hari Minggu, warga lokal biasanya akan memadati pasar kaget yang menjajakan ratusan tikus hasil tangkapan para pemburu di perbatasan India dan Bhutan. Kabarnya, tikus-tikus tersebut ditangkap untuk mengamankan perkebunan mereka yang seringkali diserang hama tikus.

Menurut laporan pemerintah setempat, penjualan tikus ini berkontribusi besar dalam mendongkrak perekonomian warga lokal. Pendapatan warga Kumarikata sendiri berasal dari hasil perkebunan dan pertanian, seperti teh dan padi.

Di saat musim dingin tiba, menjual tikus menjadi salah satu alternatif untuk menambah pendapatan. Harga per kilogramnya pun tidak main-main. Satu kilogram daging tikus dijual seharga 41 ribu rupiah, sama dengan harga daging ayam.

Para petani mengatakan, populasi tikus di wilayah mereka terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Tak aneh jika banyak yang beralih profesi menjadi pemburu tikus hingga menunggu musim bercocok tanam kembali digelar.

Hewan pengerat itu diburu pada malam hari selama musim panen dengan perangkap yang terbuat dari bambu. Perangkap ditempatkan di pintu masuk lubang tikus di malam hari, sehingga mereka akan terjerat ketika hendak mencari makan.

Beberapa tikus diklaim memiliki berat lebih dari satu kilogram. Para pedagang pasar juga mengatakan bahwa mereka bisa mendapatkan antara 10 kg-20 kg daging tikus dalam waktu semalam.

Sumber: okezone