Harga Buah Ini Satunya Rp 300 Ribu! Tapi Petani Tidak Mau Menanamnya, Ternyata Karena Alasan Ini!

Para petani paling umum menanam padi atau jagung, tapi tidak sedikit petani yang juga menanam buah di kebunnya. Buah yang paling sering ditanam adalah apel merah dan apel hijau.

Namun sebenarnya ada jenis lain dari apel yang sangat langka di pasaran, yakni apel hitam. Buah yang juga terkenal disebut buah kalajengking hitam ini harga satu buahnya bisa mencapai 300 ribu rupiah. Tapi banyak petani buah yang tidak mau menanam buah bernilai tinggi ini. Mengapa demikian?

Sponsored Ad

Ternyata apel hitam adalah buah yang langka karena hanya bisa ditanam di dataran tinggi pada ketinggian mencapai 3500 meter di atas permukaan laut. Apel hitam memiliki tekstur yang lebih gurih dan juga lebih manis daripada apel-apel pada umumnya.

Kemudian karena buah ini tumbuh di pegunungan dan lingkungan geografis dengan suhu rendah maka apel ini tidak perlu disemprot dengan pestisida atau bahan kimia lainnya serta tidak akan diserang hama.

Sponsored Ad

Dengan penampilan yang unik, apel ini bukan saja disukai oleh para pecinta apel saja, tapi juga banyak orang biasa yang juga tertarik untuk membelinya. Namun tidak semua petani buah memiliki lahan di dataran tinggi sehingga banyak yang tidak mau menanamnya.

Selain itu hal kedua yang bikin petani buah tidak mau menanam apel hitam adalah karena masa tumbuhnya yang lama. Apel biasa umumnya sudah bisa dipanen pada tahun ke-3 setelah penanaman, sementara apel hitam harus menunggu hingga tahun ke-8 baru memasuki masa produktif. Perbedaan waktu panen keduanya sangat besar, jadi atas pertimbangan inilah petani buah tidak tertarik untuk menanam apel jenis ini.   

Sponsored Ad

Saat ini hanya ada sekitar 50 ha lahan pertanian yang ditanami dengan apel hitam dan hanya 30% apel hitam matang akan mencapai standar warna yang pekat. Oleh karena itu total penjualan apel hitam sangat rendah.

Maka tak heran mengapa harga apel hitam per buahnya ini setinggi langit yah. Bukan hanya cara menanamnya saja yang susah, tapi hasil matangnya yang memenuhi standar juga kecil. Pantas saja petani buah memilih untuk tidak menanamnya.


Sumber : erabaru

Kamu Mungkin Suka