Jadi Pembantu di Keluarga Kaya, Ia Suruh Anaknya Makan di Kamar Mandi, Saat Majikannya Tahu Hal Ini yang Ia Dapatkan!

Seorang hartawan mengundang pembantu wanitanya untuk menghadiri jamuan makan malam bersama di rumah mewahnya, ia juga berpesan pada pemebantu itu agar sekalian mengajak anaknya.

Tapi tak disangka, karena wanita pembantu itu merasa dirinya tidak pantas makan bersama dengan orang-orang kalangan atas, justru membawa perubahan besar pada anaknya sejak itu. Ada seorang ibu muda yang merupakan orangtua tunggal yang membesarkan anaknya, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah orang yang kaya raya. Dia kerja di rumah tersebut dari pagi hingga petang hari dan pulang di malam hari, melewati hari-hari bersama dengan putranya yang berusia 4 tahun.

Sponsored Ad

Setelah tuannya tahu kondisinya, sang tuan mengosongkan satu kamar untuknya dan anaknya.

“Bawalah putramu ke sini, mulai hari ini kalian tinggal disini saja,” kata tuannya.

Sponsored Ad

Tapi si pembantu menolak dengan sopan, “terima kasih tuan, tidak tuan, saya tidak mau merepotkan keluarga tuan.”

Mendengar penolakannya, sang tuan pun tidak memaksanya, dan hal itu pun berlalu. Sebenarnya si pembantu khawatir perbedaan si miskin dan si kaya yang mencolok akan berpengaruh pada anaknya.

Pembantu juga mempertimbangkan satu hal, rumah majikannya sangat besar, ada banyak kamar, kamar mandi saja ada puluhan.Bahkan kamar mandi paling kecilnya jauh lebih besar dari rumahnya sendiri.

Sponsored Ad

Ia khawatir putranya yang baru berusia empat tahun akan merasakan perbedaan yang sangat besar bila ikut tinggal di dalamnya, dan ini akan mempengaruhi perkembangannya nanti. 

Suatu hari, majikannya akan mengadakan pesta di rumah, banyak sekali tamu yang diundang, hingga kekurangan pekerja untuk melayani. Akhirnya ia meminta si pembantu, memintanya untuk pulang agak telat malam itu. Pembantunya mengiyakan, hanya saja ia khawatir dengan anaknya yang akan merasa takut sendirian tanpanya di malam hari.

Sponsored Ad

Mengetahui hal itu, majikannya menyuruhnya menjemput anaknya ke rumahnya, dan makan bersama dengan para tamu. Saat si pembantu menjemput putranya, tamu undangan pun sudah datang, ia pun masuk lewat pintu samping dan menyembunyikan anaknya di suatu kamar mandi yang tidak begitu diperhatikan majikannya. Kemudian ia mengambil piring di dapur dan menyajikan sosis dan roti yang sengaja dibelinya untuk putranya saat perjalanan pulang tadi.

Anaknya ini tidak pernah masuk ke ruangan semewah ini, ia tidak tahu apa itu closet. Tidak paham dengan pajangan warna-warni yang ditaruh di atas wastafel marmer, tampak mewah dan gemerlap, aroma di ruangan itu membuatnya bukan main senangnya! Si pembantu mengatakan kepada anaknya, ibu mengajakmu ke pesta ini, tapi kamu tidak boleh makan dan duduk bersama dengan orang-orang dewasa di sana, karena kamu masih kecil.

Sponsored Ad

Ini adalah ruangan yang secara khusus disiapkan majikan untukmu, karena kamu adalah tamu istimewa,” kata si pembantu kepada anaknya.

Anaknya ini bermaksud meletakkan piringnya ke atas wastafel, tapi karena tubuhnya yang terlalu mungil, dan wastafel itu terlalu tinggi baginya, akhirnya ia meletakkannya di atas dudukan closet, dan ia duduk di atas lantai marmer kamar mandi yang indah itu. Ia makan sambil bernyanyi, ia menikmati hidangan lezat yang jarang sekali bisa dinikmatinya. Tak lama kemudian, karena majikannya tidak melihat anak itu di ruang jamuan yang mewah, ia pun bertanya pada si pembantu.

Sponsored Ad

Tapi si pembantu tampak gugup dan tergagap menjawabnya : “Ehm,…eh….ehmmm…dari tadi saya sibuk, jadi tidak memperhatikannya…mungkin…atau.. barangkali ia sedang bermain sendiri di taman….”

Sang majikan sepertinya mengerti sesuatu. Ia meninggalkan ruang utama pesta, mencari anak ini dimana-mana,hingga akhirnya menemukan anak itu…di kamar mandi sambil bernyanyi di toilet…

Sang majikan terkejut bukan main dan bertanya: “Kenapa kamu makan di sini? Tahukah kamu tempat apa ini?

Sponsored Ad

Akhirnya..tak disangka, hal yang terjadi selanjutnya membuat semua tamu terkejut.. Melihat maksud baik sang ibu dan kepolosan anak itu. Jawab si anak : “Kata ibuku, ini adalah ruangan yang khusus disiapkan tuan rumah untukku, sosis hari ini enak sekali, sudah lama saya tidak menikmati sosis seenak ini. Oh ya, siapakah Anda? Saya tidak mungkin bisa menghabiskan sosis seenak ini sendirian, maukah Anda menemaniku menikmati hidangan lezat ini?”

Tuan rumah menganggukkan kepalanya sambil menahan linangan air mata, ia tersenyum ceria di hadapan anak itu, dan dia pun tak perlu bertanya lebih lanjut lagi. Sang tuan rumah kemudian memutuskan makan bersama anak itu. Dan detik itu juga, ia teringat akan pengalaman yang dilalui bersama orangtuanya saat datang ke New York.

Sponsored Ad

Ketika itu, mereka sangat miskin, dan pernah mengalami masa-masa yang sangat getir. Sang tuan rumah lalu kembali ke ruang utama pesta dan mengumumkan kepada para tamu undangannya, bahwa ia harus menemani seorang tamu spesial, sehingga tidak bisa berpesta bersama-sama dengan mereka.

Setelah selesai bicara, ia membawa piring yang penuh dengan makanan kesukaan anak itu ke dalam kamar mandi. Sang tuan meniru cara makan si bocah, ia letakkan di atas dudukan closet, duduk di lantai bersama dengan anak ini dan berkata : “Sayang sekali bila makanan seenak dan ruangan senyaman ini hanya dinikmatimu seorang diri…ayo, kita nikmati bersama.

Sponsored Ad

Tuan rumah dan bocah itu makan bersama sambil bernyanyi, mereka juga mengobrol tentang banyak hal. Tuannya meyakinkan anak berusia 4 tahun ini , bahwa ibunya adalah orang yang paling rajin dan tabah di dunia, ibu yang paling hebat!

Ia bukan saja harus bangga terhadap ibunya, tapi, setelah beranjak dewasa pun juga harus berbakti kepadanya. Dan sampai detik ini, si bocah belum tahu kalau ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga. Tuan rumah tidak kembali lagi ke ruang pesta setelah mengambil dua piring penuh makanan, tamu-tamunya yang merasa heran lalu mencarinya.

Dan ternyata sang tuan rumah sedang duduk di lantai bersama dengan anak itu, mereka duduk di atas lantai sambil makan, terlihat seperti ayah dan anak yang sedang berkumpul. Para tamunya yang merupakan kalangan jetset yang melihat pemandangan itu pun terkejut. Mereka pun ikut masuk dan duduk di dalam, hingga kamar mandi menjadi penuh. Mereka bersama-sama bernyanyi untuk anak itu, sebagai ungkapan doa baginya, dan hal ini membuat si anak yakin bahwa ibunya adalah sosok orang yang patut dihormati, dan ia sendiri adalah anak yang paling bahagia di dunia!

Beberapa tahun kemudian, setelah anak itu tumbuh dewasa, bukan saja telah memiliki bidang usaha sendiri, tapi ia juga membeli rumah yang memiliki banyak kamar mandi di dalamnya. Setelah terjun ke masyarakat, ia memberi sumbangan tanpa nama kepada fakir miskin setiap tahun, dan ia juga tidak pernah menerima wawancara atau mempublikasikannya ke media masa.

Dia mengatakan kepada teman-temannya yang tidak mengerti :
“Saya tidak akan pernah lupa, pada suatu hari beberapa tahun yang lalu, ada seorang hartawan dan banyak orang-orang dari kalangan jetset telah melindungi harga diri seorang bocah usia empat tahun dengan ketulusan dan hati nurani mereka.”

Memberi jauh lebih membahagiakan daripada menerima. Benar-benar tersentuh dengan tindakan hartawan itu, ia rela melepaskan figurnya sebagai sosok yang dihormati demi melindungi harkat diri anak itu. Yang membuat seseorang dihormati bukan karena kaya atau tidak, tapi rela berkorban untuk orang lain.

Sekeping hati yang tulus menunjukkan perhatian dan memikirkan perasaan anak-anak, bisa mengubah nasib dan masa depan anak itu, dan membuat orang-orang bisa melihat sisi indah dari sifat manusia


Sumber: EraBaru

Kamu Mungkin Suka