Bayangkan saja suatu hari sedang mengemudi lalu jalanan macet. Tiba-tiba, terdapat sirine berbunyi dari mobil ambulans lalu apa yang akan kamu lakukan sebagai seorang warga?

Ya tentu mengutamakan dan mempersilahkan ambulans untuk berjalan duluan. Nah, perlu kamu ketahui, bahwa ambulans masuk kedalam kendaraan lain yang harus diprioritaskan di jalanan pada kondisi tertentu. Bukan tanpa alasan, hal ini berdasarkan berbagai pertimbangan rasional yang menyangkut banyak aspek, termasuk nyawa seseorang.

Urutan mendahulukan kendaraan ini bahkan diatur di Indonesia dalam peraturan undang-undang. Peraturan yang menuliskan mengenai kendaraan yang didahulukan ini adalah UU Nomor 22 tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tepatnya pada pasal 134. Namun apa jadinya jika ada orang yang sakit dan menuju rumah sakit untuk mendapat pertolongan malah mendapatkan perlakuan yang tak menyenangkan?

Seperti sebuah postingan disebuah akun sosial media yang mendadak jadi sorotan netizen. Pasalnya, melalui postingan itu Yuni menceritakan kejadian yang cukup memprihatinkan yang dialami oleh seorang warga. Warga yang katanya tengah sakit itu diturunkan oleh sopir ambulans di tengah perjalanan menuju rumah sakit.

Penyebab wanita sakit diturunkan ambulans di tengah perjalanan dikarenakan sang sopir kabarnya pergi tanpa izin dan diminta kembali oleh kepala desa. Kejadian tersebut kabarnya terjadi di Desa Lakodidi, Kecamatan Gadung Boul, Sulawesi Tengah. Berikut isi postingannya:

“Ini Yang lagi ramai Dan viral Hari ini. Kejadian pada Hari ini senin , 4 februari 2019 #kejadian di Desa Lakodidi, Kecamatan Gadung Boul, Sulawesi Tengah.

Kronologinya : mobil ambulance ini menurunkan warga yang sakit di tengah jalan saat menuju rumah sakit. Sopir ambulance ini di minta kembali oleh kepala desanya karena pergi tanpa izin.Ibu yang sakit inipun terlantar di jalanan.

#info terakhir Alhamdulillah sekarang sdh dirawat dirumah sakit buol setelah dijemput oleh anak dan menantunya dibunobogu

#bagaimana kejadian seperti ini bisa terjadi? Kita tunggu klarifikasi apa alasan kepala desanya dan sopir ambulance nya. YG jls klu Cerita kronologinya benar seperti itu, sungguh di sesalkan.

Bgmn org kondisi sakit di turunkan di Jln Begitu saja,dmn simpati Dan Rasa kemanusiaan. Tentu Ada solusi YG lbh bijak dari semua ini. Andaikan salah tdk izin kadesnya. Namun bukan berarti membuang rasa kemanusiaan.”

Namun saat informasi ini dihimpun, kasus tersebut sudah diselesaikan setelah pejabat terkait dengan mendatangi warga dan keluarganya.

“Akhirnya Pak wabup, camat Dan kades serta sopir ambulance datang ke RS menjelaskan Dan meminta maaf pada pasien Dan keluarganya. Berakhir damai Dan selesai…”

Semoga hal ini takterjadi lagi ya, jangan sampai karena masalah sepele harus mempertaruhkan nyawa orang lain yang sebenarnya harus mendapatkan pertolongan.

Sumber: RancahPost