Begini Fakta yang Sebenarnya Dibalik Jengkol yang Sering Kita Makan, Benarkah Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Jengkol dikenal luas sebagai bahan makanan yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun rasanya tidak selezat daging, tetap saja jengkol memiliki cita rasa tersendiri yang khas. Hanya saja, ada anggapan yang menyebutkan bahwa jengkol bisa menyebabkan gagal ginjal jika dikonsumsi terlalu sering. Apakah anggapan ini benar adanya?

Dilansir dari National Geographic, dr. Okki Ramadian SpPD yang berasal dari Rumah Sakit Mitra Keluarga menyebut jengkol sebagai salah satu jenis sayuran yang kaya akan kandungan anti oksidan, kandungan yang bisa melawan paparan buruk radikal bebas. Hanya saja, jika kita mengonsumsinya dengan berlebihan, ada kemungkinan ginjal kita akan mengalami dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.

Sponsored Ad

Jengkol dikenal luas sebagai makanan yang memiliki aroma khas. Sayangnya, kandungan di dalamnya juga bisa menyebabkan keracunan atau yang lebih dikenal sebagai jengkolan. Masalahnya adalah kondisi inilah yang bisa memberikan efek buruk bagi ginjal. Sebagai informasi, asam jengkolat di dalam biji jengkol bisa saja mengendap di dalam ginjal. Pengendapan asam jengkolat ini bisa berupa kristal yang berbentuk runcing. Jika sampai kristal asam jengkolat ini terus menumpuk di dalam saluran ginjal, maka kita pun akan mengalami gangguan buang air kecil, mengeluarkan air seni yang disertai darah, nyeri pinggang, dan akhirnya berimbas pada gangguan ginjal.

Sponsored Ad

Kondisi ini bisa terjadi jika kita mengonsumsi jengkol terlalu banyak dan kurang minum air putih.

“Jika memang suka makan jengkol, pastikan untuk banyak minum air putih. Kristal asam urat sangat tajam dan mudah terdistribusi dalam aliran darah. Jika sampai masuk ke dalam ginjal, belum tentu terbuang melalui urine. Jika sampai masuk ke dalam ginjal, maka organ ini bisa mengalami peradangan yang berimbas pada datangnya gagal ginjal,” ungkap dr. Okki.

Sponsored Ad

Lantas, apakah sebaiknya kita tidak mengonsumsi jengkol? Dr. Okki menyebutkan bahwa kita masih bisa mengonsumsi jengkol asalkan tidak berlebihan. Konsumsi seperlunya saja meskipun kita sangat menggemarinya.

Jika memang ginjal sudah mengalami gejala keracunan asam jengkolat, ada baiknya segera meminta bantuan dokter demi mendapatkan obat atau terapi lain yang bisa mencegah datangnya gagal ginjal.


Sumber: doktersehat


Kamu Mungkin Suka