Di perbatasan Rusia yang terpencil dengan China sempat dihebohkan dengan kedatangan seekor harimau besar yang biasa dikenal dengan nama Tikhon.

Harimau ini tidak mau meninggalkan tempat meski petugas sudah berusaha mengusirnya dengan suara tembakan.

Hewan ini tetap tinggal dan dikatakan telah menentang instingnya untuk mencari bantuan manusia setelah ia terluka.

Harimau ini diperkirakan sudah berusia lebih dari 15 tahun dan termasuk dalam salah satu kucing besar yang berhasil menghindari kepunahan di Siberia.

Populasi harimau Amur atau Siberia memiliki umur yang luar biasa panjang dan saat ini terancam kepunahan yang meningkat dari sebelumnya yang hanya 350 menjadi lebih dari 550.

"Hewan itu tiba-tiba muncul di perbatasan, di Taman Nasional Leopard pada 29 Desember 2018, dan tidak menunjukkan keinginan untuk pergi," begitulah laporan dari The Siberian Times.      

Sembari menunggu bantuan datang, harimau ini memakan dua anjing penjaga milik penjaga perbatasan. Tikhon masih berada di kawasan tersebut hingga 5 hari kemudian.

Polisi hutan dipanggil dan mencatat perilaku "atipikal" oleh harimau Siberia, spesies endemik di Timur Jauh Rusia yang biasanya menghindari kontak manusia.

Dalam hal ini, Direktur Amur Tiger Center bernama Sergey Aramilev, memuji penjaga perbatasan yang tidak menembak binatang buas ini.

Perilaku Tikhon ini menunjukkan bahwa sepandai-pandainya seekor harimau berburu di alam liar seumur hidupnya, ia pada akhirnya adalah "binatang yang datang kepada mereka untuk meminta bantuan", katanya.

Tikhon ini pun dipindahkan ke pusat rehabilitasi kucing besar dan membuat para ahli berpikir bahwa akan ada masanya harimau ini pensiun dari mencari mangsa.

"Menurut standar harimau, dia adalah lelaki tua yang sudah melemah, terutama di alam liar. Sekarang kami menunggu hasil tes yang mungkin untuk kami pahami apa yang terjadi selanjutnya,” ujarnya. "Tapi hewan buas ini rupanya tidak bisa kembali ke alam liar karena usianya yang terlalu tua.”

Beruntung banget hewan ini masih terselamatkan ya. Semoga saja hewan-hewan ini masih bisa terus bertahan dan dilestarikan sehingga kelak anak cucu kita masih dapat mengenal mereka.

Sumber: Intisari