Berjulukan Si Raja Pelit, Namun Saat Tutup Usia Rp 145 Miliar Warisannya Ia Gunakan Untuk Ini!

Seorang pria di Amerika terbiasa hidup hemat dan sederhana dari segi penampilan maupun makanan meski dia adalah termasuk orang yang kaya raya. Memang di kalangan para temannya dia dikenal sebagai sosok yang pelit sehingga jadi bahan ejekan. 

Tapi siapa sangka, ketika dia sudah dipanggil Tuhan dia justru memberikan warisan hingga 11 juta dollar AS atau sekitar 154 milyar rupiah yang semuanya disumbangkan ke lembaga amal.

Sponsored Ad

Pria kaya dan dermawan yang berasal dari Negara Bagian Washington ini bernama Alan Naiman. Dia adalah seorang mantan karyawan bank yang memiliki gaji tahunan sebanyak 67.000 dollar AS (atau sekitar Rp 938 juta).

Tentu saja gaji sebesar itu sudah lebih dari cukup untuk kehidupannya sehari-hari. Belum lagi warisan dari orang tuanya yang mencapai jutaan dollar AS. Ia juga sering bekerja paruh waktu dan sangat hemat. Belum lagi kemampuannya dalam berinvestasi, tentu saja itu semua membuat pundi-pundi emasnya semakin melimpah.

Sponsored Ad

Kehidupannya sehari-hari sangat jauh dari kesan mewah. Pakaiannya sederhana, menambal sepatu yang rusak dan dipakai lagi. Dia juga selalu mencari harga murah dari toko roti menjelang toko tutup dan senang mentraktir sahabat-sahabatnya makan siang.

Teman-temannya mengakui kalau Alan memang orang yang tidak suka membelanjakan uangnya. Ia menganggap menyimpan uang sebagai permainan dan merasa puas saat tidak menghabiskan satu sen pun saat sedang bepergian.

Sponsored Ad

Hingga akhir hidupnya, Alan tidak menikah dan tidak mempunyai anak tapi dia mengurus saudaranya yang seorang tunagrahita. Dan 5 tahun lalu saudaranya itu dipanggil Tuhan.

Dia mampu membeli sebuah mobil sport mewah yang mahal tapi dia hanya membeli mobil sport - Scion FR-S yang tidak terlalu mahal, yaitu 26.000 US dollar (atau sekitar 365.547.000 rupiah).

Sponsored Ad

Sebenarnya, dia berencana untuk berwisata atau membeli rumah dengan pemandangan yang indah namun harus terhenti karena kondisinya tidak lagi sehat.

Sebagai mantan bankir, ia menghabiskan 20 tahun terakhir hidupnya bekerja di Departemen Sosial dan Layanan Kesehatan. Ia melakukan banyak penelitian tentang amal karena dia memutuskan untuk menyumbangkan uangnya di masa depan.

Dia juga pernah mengadopsi beberapa anak. Dan juga menyumbangkan hartanya ke beberapa badan amal untuk kesejahteraan anak-anak.

Sponsored Ad

Ia menghembuskan napas terakhir pada usia 63 tahun dengan meninggalkan warisan senilai 2,5 juta dollar AS untuk Pediatric Interim Care Center, yaitu organisasi swasta di negara bagian Washington yang merawat bayi-bayi yang lahir dari ibu yang kecanduan dan menolong anak-anak ini untuk lepas dari ketergantungan.

Organisasi itu mempergunakan sebagian dari donasi itu untuk melunasi hipotek dan membeli kendaraan baru yang berguna membawa 200 bayi yang mereka terima dari rumah sakit tiap tahunnya.

Sponsored Ad

Tidak terbayangkan bagi kami sesuatu seperti ini akan terjadi kepada kami. Saya berharap seandainya saya dapat berjumpa dengan dia. Ingin rasanya menunjukkan bayi-bayi yang ia lindungi kepadanya,” ujar Drennen.

Selain itu The Treehouse Foster Care Organization juga menerima sumbangan sebanyak 900.000 dollar dari Alan untuk bantuan siswa.

Sponsored Ad

Banyak organisasi dan badan amal yang menerima sumbangan dari Alan mengaku tidak mengenal mereka. Jumlah warisan yang diterima oleh orang-orang dan sahabat-sahabatnya membuat mereka tentu saja tidak dapat berkata-kata.

Apa yang dilakukan oleh Alan adalah hal yang sangat berarti bagi dunia dan kiranya kisah ini menjadi inspirasi buat kita semua. Semoga arwahnya tenang di sisiNya.  


Sumber: Erabaru

Kamu Mungkin Suka