Awalnya, pasangan asal China ini ingin menyenangkan orang tuanya dengan masakan. Namun, mereka malah harus berurusan dengan otoritas berwenang dan juga kemarahan netizen. Pasalnya, pasangan tersebut memilih memasak ikan yang termasuk ke dalam spesies langka dan dilindungi pemerintah.

Semua berawal ketika pasangan itu mengunggah proses memasak ikan jenis naked carp atau Gymnocypris przewalskii. Salah satu netizen yang teliti kemudian mengenali ikan yang tidak mempunyai sisik itu dan memarahi mereka diikuti oleh netizen China lainnya. Kemarahan netizen kemudian menarik perhatian otoritas lokal di mana pasangan itu dikunjungi polisi dari Dinas Nasional Danau Qinghai.

Ikan naked carp setiap tahun bermigrasi dari sungai air tawar menuju danau air asin Qinghai yang notabene adalah terbesar di China. Meski jumlah mereka mengalami peningkatan, dari 2.600 ton pada tahun 2002 menjadi 88.000 per November 2018, ikan itu termasuk ke dalam spesies terancam punah. Karena itulah pasangan itu kemudian didenda 10.000 yuan atau sekitar Rp20,8 juta, berdasarkan Peraturan Perlindungan Alam China.

Tidak diketahui bagaimana pasangan itu bisa bisa memilih naked carp untuk dimasak. Namun, sang istri yang bermarga Song mengatakan bahwa suaminya membeli ikan itu. Pemberian denda itu menuai respon dari netizen di mana mereka memberikan dukungan dengan mengatakan pasangan itu tidak bersalah.

"Mereka hanya membelinya dan tentu tidak mengetahuinya. Mengapa tidak mendenda orang yang menjualnya?" tanya seorang netizen.

"Ikan itu sangat lezat. Saya sering memakannya. Apakah saya bakal didenda 10.000 yuan karena berkomentar seperti ini?" kata netizen lain.

November lalu, ada seorang pria yang dipenjara selama lima bulan dan denda 12.000 yuan, atau Rp24,9 juta, setelah ketahuan memancing ikan naked carp.

Sumber: tribunnews