Diet, Tapi Makan 6 Kali Sehari, Eh Sukses Turunin 50 Kg Loh! Ternyata Ini Rahasianya

Sarah Moore adalah seorang pelatih olahraga pribadi dan ahli nutrisi. Dia mengalami kenaikan berat badan drastis saat mengandung anak keduanya. "Pada saat melahirkan anak kedua di tahun 2011, saya mengalami obesitas, dan berat badan saya terus meningkat dari sana," kata Sarah.

Sembilan bulan usai melahirkan putrinya, Sarah menyadari bahwa tak hanya berat badannya yang bertambah. Semasa hamil, dia juga mengalami tekanan darah tinggi dan hal itu semakin memburuk seusai melahirkan. Selain itu, dia juga mengalami kenaikan gula darah yang membuatnya berisiko mengalami diab*tes tipe 2. Saat itu, Sarah memiliki berat badan 116 kilogram.

Sponsored Ad

"Saya berharap memiliki lebih banyak foto saat itu untuk dilihat kembali, tetapi pada saat itu saya benar-benar menghindari kamera dan cermin," kata Sarah.

Sarah sadar bahwa ada sesuatu yang perlu diubah. Jadi pada tahun 2012, dia menetapkan resolusi tahun baru untuk menurunkan berat badan sebesar 18 kilogram. "Dokter saya merekomendasikan aplikasi MyFitnessPal untuk melacak nutrisi dalam makanan saya, jadi saya mulai hanya dengan menghitung kalori," kata Sarah.

Sponsored Ad

Sarah sangat membatasi makanannya selama beberapa hari, tapi rupanya kurang berhasil. "Saya mencoba semuanya dari puasa hingga diet rendah karbohidrat dan Whole30, tetapi saya tidak bisa berpegang teguh pada apa pun yang membuat saya merasa dibatasi," ucapnya.

Tidak putus asa untuk terus berusaha menurunkan berat badan, akhirnya dia menemukan pola diet yang disukai dan cocok untuknya. Sarah kemudian mencoba metode makan enam kali sehari dalam porsi lebih kecil agar merasa tidak dibatasi. Dia tidak pernah mengurangi makanan atau membatasi makronutrisi. Dia hanya memperhatikan porsinya, memastikan mendapat cukup protein, dan mendapatkan asupan sayuran setiap kali makan.

Sponsored Ad

Hal pertama yang dia makan di pagi hari adalah dua telur utuh, tiga putih telur, dan jeruk. Untuk sarapan, dia mengonsumsi dua hingga tiga cangkir sayuran, protein shake, oatmeal, dan pisang. Sekitar 20 menit setelah menyelesaikan olahraga, dia makan siang dengan menu protein tanpa lemak seperti ayam atau ikan, karbohidrat sehat seperti kentang atau apel, dan dua hingga tiga cangkir sayuran.

Untuk sore hari, ia mengonsumsi putih telur dengan sayuran atau bar protein dengan salad. Saat makan malam, ia mengonsumsi protein tanpa lemak dan dua hingga tiga cangkir sayuran. Sebelum tidur, Sarah mengudap protein shake, yang hanya berisi protein dan air, dan sesendok selai kacang atau keju string.

Sponsored Ad

"Aku tidak selalu makan dengan menu ini. Aku masih makan pizza dan semua makanan favoritku kadang-kadang, tapi seperti itulah gambaran dietku," tambahnya.

Setelah menghitung kalori selama beberapa bulan, dia berhasil menurunkan berat badan hingga empat kilogram. Tapi, semua proses itu berjalan lambat. Jadi, dia pun menambahkan rutinitas olahraga. Akhirnya, dia mulai rajin jogging dan pergi ke gym serta melakukan olahraga angkat beban.

Sponsored Ad

Setelah melakukan semua hal di atas, Sarah berhasil menurunkan berat badan hingga 36 kilogram. Tahun berikutnya, dia berhasil menurunkan berat badan 13 kilogram lagi dan penurunan berat badan itu terus berlanjut kecuali saat dia mengandung putranya.

Pada akhirnya, Sarah berhasil mengalami penurunan berat badan hampir 50 kilogram dalam lima tahun terakhir. Sarah benar-benar berhasil mewujudkan resolusinya. Kini, dia tak perlu lagi minder dengan tubuhnya.

Sponsored Ad

"Saat itu saya merasa sedih, saya malu dengan penampilan saya, saya tidak percaya pada diri saya sendiri, jadi saya tidak benar-benar menetapkan tujuan atau mencoba meningkatkan apa pun," ungkapnya.

Saat itu, Sarah mengaku hanya merasakan kesedihan karena bobot tubuhnya yang tinggi. Setelah berhasil menurunkan berat badan, dia menemukan passion dalam hal kebugaran dan bekerja sebagai pelatih pribadi.

Sponsored Ad

"Sulit untuk melihat kembali orang-orang memiliki nasib seperti saya dulu. Selangkah demi selangkah, saya telah membuat banyak perubahan kecil sejak saat itu sehingga saya merasa seperti orang yang sama sekali berbeda," kata Sarah

Dia menyarankan kepada siapapun yang ingin menurunkan berat badan agar memahami motivasi dalam diri agar tak mudah menyerah. Ketika kita sudah memahaminya, kita perlu kesiapan dan kedisiplinan. "Ketahuilah, kamu akan bangun suatu hari dan membenci keputusanmu melakukan diet. Bahkan pergi ke gym terdengar seperti hal yang tak ingin kamu lakukan," kata Sarah.

Sponsored Ad

Namun kuncinya adalah konsisten. Sarah juga menyarankan untuk menyimpan kutipan atau gambar yang memotivasi di ponsel dan tulis alasan kita melakukan semua itu, dan membacanya saat perlu. "Kita perlu belajar percaya pada diri sendiri dan percaya jika kita mampu meraih tujuan apapun yang telah kita tetapkan dengan berusaha keras," ucapnya.


Sumber: sajiansedap


Kamu Mungkin Suka