Waduh! 2 Turis China Diusir dari Restoran Jepang, Siapa Sangka Penyebabnya Bikin Kamu Geram!

Dua turis perempuan asal China diusir dari sebuah restoran di Osaka, Jepang, karena cara makan kedua turis itu dianggap menjijikkan.

Kedua turis mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dan mengunggah video keluhannya di media sosial. Alih-alih dapat simpati dan dukungan, banyak warga China justru ikut mengkritik mereka.

Mereka mengunggah video yang mereka rekam dari kejadian itu tak lama setelah disuruh pergi oleh manajer restoran barbekyu di Osaka. Pihak restoran bahkan menolak mengambil uang tagihan makanan yang dipesan kedua turis tersebut.

Sponsored Ad

"Anda tidak perlu membayar tagihan, Anda dapat pergi. Tolong pergi saja. Sungguh, saya belum pernah melihat cara makan yang begitu menjijikkan. Sungguh berantakan," kata manajer restoran tersebut dalam bahasa Jepang.

"Apakah ada standar pelayanan khusus untuk turis asing?," tanya salah satu turis China yang diusir dalam video tersebut. "Mengapa pelanggan Jepang yang duduk di sebelah kami menerima layanan yang sama sekali berbeda?."

Sponsored Ad

Upaya meraih simpati oleh kedua turis perempuan itu gagal. Kebanyakan warga China yang melihat video itu justru mempertanyakan perilaku mereka di restoran.

“Saya hanya ingin tahu seberapa buruk (perilaku mereka) yang sebenarnya,” tulis salah seorang pengguna Weibo.

Sponsored Ad

Staf restoran mengatakan kepada Fuji Television Network pada hari Kamis bahwa para China tersebut memesan udang dan membuang kulit yang dikupas ke lantai.

Mereka juga duduk di meja makan melebihi waktunya, yakni hingga 90 menit. Staf restoran sudah beberapa kali mengingatkan mereka bahwa sudah waktunya untuk pergi.

"Ini sangat memalukan, mereka mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan,” tulis pengguna Weibo lainnya yang mengkritik ulah kedua perempuan tersebut.

Sponsored Ad

"Setiap orang China kehilangan muka karena mereka. Staf restoran Jepang seharusnya mengajari mereka pelajaran yang lebih keras sehingga tetap bersama mereka," bunyi komentar pengguna media sosial lainnya, yang dikutip South China Morning Post, Sabtu (9/6/2018).

Sumber: Facebook



Kamu Mungkin Suka