Anak 6 Tahun Berpura-pura Bisu Sejak Lahir. Begitu Tahu "Alasan Sebenarnya", Ayahnya Syok Terperangah!

Di dalam kehidupan kita, kita pasti pernah mengalami "Deja vu". Kita pergi ke suatu tempat yang tak pernah kita kunjungi, namun kita merasa sangat familiar dengan tempat itu. Kita merasa kita pernah memimpikan tempat itu. 

Ada sebuah kisah yang berasal dari dinasti Qing yang menceritakan tentang hal serupa. Di sebuah desa di Shan Xi, Tiongkok, ada keluarga bermarga Gu. Anak dari marga Gu sudah berusia 6 tahun, namun masih tidak bisa berbicara. Penduduk desa pun mengira anak itu bisu. Namun suatu hari, saat anak itu bermain di luar, ia melihat anak desa lain yang sedang menggendong beberapa jilid buku. Anak desa itu sepertinya baru saja pulang dari sekolahnya.

Sponsored Ad

Anak marga Gu langsung menghampiri anak desa dan melihat isi bukunya. Yang paling bikin syok adalah anak marga Gu tiba-tiba berceletuk, "Kamu sudah gede begini kok masih sekolah SD??!"

Anak desa itu kaget dan merebut kembali bukunya, lalu berlari pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, ia tak hentinya menceritakan apa yang dialaminya tadi. Anak marga Gu ternyata bisa berbicara dan bahkan bisa membaca!

Sponsored Ad

Kabar itu langsung menghebohkan seisi desa dan akhirnya terdengar juga di telinga ayah marga Gu. Anaknya belum pernah sekolah, lantas kenapa bisa membaca?

Ia segera memanggil anaknya dan menanyakan secara jelas. Mau tidak mau, anak itu pun menceritakan kepada ayahnya, dari awal hingga akhir, bagaimana dia bisa mengenal tulisan dan mengapa dia berpura-pura bisu.

Anak itu kemudian menceritakan bahwa dia mengingat kehidupan-kehidupannya di masa dulu dengan sangat jelas. Di kehidupannya yang paling pertama, dia adalah seorang pelajar miskin yang hanya bisa menumpang tinggal di vihara. Pekerjaannya hanyalah mengajar dan penghasilannya hanya bisa untuk sesuap nasi. 

Sponsored Ad

Suatu hari, dia tak sengaja mengintip seorang biksu menyembunyikan emas dan perak sumbangan ke dalam tungku. Satu pemikiran tamak pun muncul dalam otaknya. Dia pun menunggu saat di vihara tidak ada orang dan mencuri uang itu. Tak lama kemudian, dia pun meninggal.


Sponsored Ad

Cerita anaknya membuat sang ayah syok terbelalak. Ternyata, yang aneh bukan saja anaknya yang tiba-tiba bisa berbicara, tapi cerita reinkarnasi yang diingat anaknya juga terasa sangat sulit dipercaya.

#Reinkarnasi paling pertama

Anaknya kemudian melanjutkan ceritanya. "Setelah aku meninggal, aku melihat seorang ibu tua mendekatiku. Dia lalu menggandengku pergi. Aku lalu melihat sebuah tungku api yang sangat besar. Kulihat tungku api itu dan aku merasa sangat takut bila jatuh ke dalamnya. Tak disangka ibu tua itu mendorongku dan aku langsung terjatuh ke dalamnya."

Sponsored Ad

"Aku pun berputar dan berputar, saat aku membuka mataku, aku sudah berada di dalam kandang keledai. Kulihat sekujur tubuhku dan aku sangat syok. Ya Tuhan! Aku ternyata sudah menjadi seekor keledai yang baru lahir!" 

Untuk beberapa saat dia masih belum bisa menerima keadaannya itu. Namun ia lalu terpikir akan apa yang telah dilakukannya di kehidupannya yang dulu. Dia telah mencuri uang vihara.

Dia kemudian mengerti bahwa ini adalah karma yang dia dapatkan dari mencuri.

Sponsored Ad

Setelah keledai itu tumbuh dewasa, dia mulai bekerja membantu vihara. Setiap hari dia bekerja dengan sangat lelah dan penuh derita. Saking lelahnya, dia sempat berpikir untuk melompat dari tebing untuk mengakhiri hidupnya. Namun dia langsung berubah pikiran lagi. Ini adalah karmanya karena telah mencuri uang. Bila dia tidak hidup dengan baik untuk membayar dosanya dulu, maka di kehidupan selanjutnya dia juga masih harus membayar dosanya ini. Dia pun menyemangati dirinya untuk terus bekerja dan berjuang untuk hidup. Setelah bekerja penuh derita selama 8 tahun, keledai itu akhirnya meninggal karena kecapekan.

Sponsored Ad


Sang ayah mendengar ceritanya itu dan tak bisa mengucapkan sepatah kata pun.


#Reinkarnasi kedua menjadi siluman

Anak itu kemudian melanjutkan lagi ceritanya. Setelah mati, ia kembali bertemu lagi dengan ibu tua itu. Kali ini ibu tua itu mengantarnya ke tepi sebuah kolam yang sangat besar dan mendorongnya masuk ke dalam. Dia merasa angin itu sangat segar dan sejuk, setelah membuka matanya ia melihat bahwa dirinya adalah seorang bayi yang baru lahir. Karena terlalu gembira, dia pun keceplosan berkata, "Akhirnya jadi manusia lagi!". Perkataannya itu langsung mengagetkan seisi rumah itu. Siapa sih yang nggak bakal kaget ada bayi bisa berbicara seperti itu? 

Sponsored Ad

Dia dikira siluman, lalu ditenggelamkan sampai mati.

#Reinkarnasi ketiga

Anak itu kemudian berkata ke ayahnya. "Kali ini akhirnya bereinkarnasi menjadi anakmu."

Sponsored Ad

Karena dulu ia ditenggelamkan karena keceplosan berbicara, dia tidak berani lagi mengucapkan sepatah kata pun. Ia pun dikira bisu.

Mendengar cerita anaknya itu, sang ayah merasa cerita anaknya tidak seperti mengada-ngada. Beliau pun merasa bahwa apa yang dialami anaknya itu sungguh benar terjadi. Walaupun dulu anaknya pernah bersalah, namun ia sudah menebus kejahatannya itu dengan menjadi keledai. 

Kini ia menjadi anaknya, dia sudah diberi kesempatan untuk menjadi orang yang berhasil. 

Sang ayah kemudian mengundang guru untuk mengajari anak itu. Anak itu ternyata tidak mengecewakan harapan ayahnya. Saat masih muda, anak itu berhasil lolos ujian negara dan berhasil menjadi pejabat. Setelah itu, anak itu naik jabatan menjadi gubernur. 

Hanya karena satu pemikiran jahat saja, ia mencuri dan harus melewati 3 kehidupan yang sulit dilewati. 

Untungnya, pada reinkarnasi ketiganya ini, ia mendapat pelajaran dan berhasil mendapatkan kesuksesan dalam hidup.

Cerita berikut diambil dari cerita rakyat Tiongkok dinasti Qing. Sebenarnya, makna dalam cerita ini mudah untuk dimengerti.

"Apa yang ditabur, itulah yang akan dituai." Kita mungkin sudah bosan dengan kalimat ini, namun pepatah ini adalah cerminan dari hukum sebab-akibat dalam kehidupan.

Berbuat baiklah kepada sesamamu, berbagilah, dan jangan sia-siakan hidupmu untuk hal yang tidak berguna.

Semoga artikel ini dapat menyadarkanmu untuk mensyukuri kehidupan ini, dan terus berbaik baik kepada sesama kita. Jauhilah hal-hal negatif dan janganlah lakukan hal-hal yang merugikan orang lain. 

Sumber: celebritynewscrack

Kamu Mungkin Suka