Manager Resto Menyuruhnya Bersujud Karena Tidak Bisa Bayar! Tapi Pas Lihat Wajahnya, Ia Terkejut Bukan Main!

Zhang adalah seorang bapak tua yang tinggal di desa. Dia tinggal seorang diri karena anaknya sudah bekerja di kota. Sebenarnya anaknya sudah memintanya untuk tinggal bersamanya di kota menghabiskan masa tua, tapi Zhang merasa lebih nyaman tinggal di desa, di rumahnya sendiri.

Hari ini Zhang berencana untuk pergi ke kota menghampiri anaknya. Ia merasa sangat rindu karena sudah lama tidak bertemu. Pekerjaan sang anak sangat sibuk sehingga ia belum ada waktu untuk kembali ke desa.

Sponsored Ad

Zhang pikir tidak apa-apa kali ini ia saja yang pergi ke kota, sekalian ingin jalan-jalan. Dari malam ia sudah menyiapkan pakaian untuk beberapa hari dan kebutuhan lainnya. Satu ransel penuh sudah siap untuk menemaninya selama perjalanan besok.

Keesokan paginya Zhang bangun pagi-pagi dan bersiap untuk pergi ke stasiun. Rupanya di stasiun juga sudah ada banyak orang yang juga ingin pergi ke kota sehingga Zhang mau tak mau harus berdesak-desakan dengan mereka.

Sponsored Ad

Alhasil dompet dan handphone Zhang jatuh entah dimana, ketika ia berusaha untuk mencarinya tetap saja tidak ketemu. Zhang jadi panik karena alamat sang anak semuanya ada di handphone, bagaimana ia bisa mencari anaknya?

Setibanya di stasiun kota, Zhang turun dan mulai berjalan. Ia ingat kalau anaknya bekerja di sebuah gedung pencakar langit, jadi dia pikir dia akan mencari gedung yang tinggi untuk mencari anaknya.

Sponsored Ad

Tapi begitu dia melihat seisi kota, ada begitu banyak gedung pencakar langit. Zhang merasa semakin panik, entah apa yang harus ia perbuat. Dan disaat seperti ini perutnya pun bunyi keroncongan karena ia belum makan dari pagi.

Di seberang jalan ia melihat ada sebuah restoran prasmanan. Terlihat banyak orang sedang mengambil menu yang berjejeran di atas meja. Melihat hal tersebut, ia jadi semakin lapar dan akhirnya ia masuk ke tempat itu.

Zhang mengambil makanan dan menyantapnya dengan lahap. Ia berpikir setelah makan, ia ingin meminjam telepon dan mengabari anaknya. Setelah dijemput barulah ia akan membayar semua makanan ini.

Sponsored Ad

Namun setelah makan, ia menjadi kembali gelisah karena ia lupa beberapa digit nomor hape anaknya. Gelagat Zhang sudah diperhatikan oleh manajer restoran daritadi dan membuatnya ingin menghampiri Zhang.

Tanpa basa basi manajer itu langsung membentak Zhang,”Dasar tua bangka! Mau makan gratis hah?!” “Maaf, maaf, dompet dan handphone saya hilang tadi di stasiun. Bolehkah saya meminjam telepon? Saya akan menelpon anak saya untuk datang menjemput dan membayar makanan ini.” jawab Zhang.

Sponsored Ad

“Mau bohong yah? Sudah jangan banyak alasan!” hardiknya. “Jangan salah paham dulu, saya tidak berbohong. Tolong pinjam teleponnya saja.” jelas Zhang. Tapi manajer restoran itu malah semakin kesal.

“Saya sudah bosan melihat penipu tua seperti anda! Jangan harap bisa pergi dari sini tanpa membayar yah!” katanya dengan ketus. Kemudian karena panik Zhang langsung berdiri dan hendak lari kabur.

Sponsored Ad

Tapi sayangnya gerakan manajer itu jauh lebih cepat sehingga ia berhasil menangkapnya. Dia menekan bahu Zhang dan menyuruhnya untuk bersujud di hadapannya. “Mau kabur ! Ayo berlutut di sini dan minta maaf!” hardik manajer.

“Maaf pak, maaf, maaf, Anda tidak mau meminjam telepon, saya juga tidak bisa apa-apa, jadi terpaksa lari!” kata Zhang beralasan. Tapi manajer itu tidak mau tahu dan semakin naik pitam,”“Makanan ini gratis kalau kau berlutut di sini sampai besok pagi!” katanya.

Sponsored Ad

Zhang merasa tertekan dan sedih,”Kau sudah keterlaluan!” teriaknya sambil menangis. Saat itu, manajer baru sadar kalau Zhang masih mengenakan masker. Lalu manajer itu mencoba untuk membuka masker yang dikenakan Zhang untuk mengambil foto dengan handphonenya.

Tapi siapa sangka, manajer itu terkejut saat melepas masker dan melihat siapa sosok pria yang ada di hadapannya. Manajer melihat Zhang persis seperti bosnya, tetapi ia yakin pak tua di hadapannya itu jelas bukan bosnya.

Sponsored Ad

Kebetulan pada saat itu, bosnya lewat dan melihat restonya sangat ramai, kemudian masuk ke dalam dan melihat Zhang. Ia kaget bukan main melihat ayahnya sedang bersujud dihadapan manajernya.

“Ayah, kenapa berlutut di sini ?” tanyanya. Zhang menceritakan apa yang terjadi dan tiba-tiba saja putranya langsung menampar muka manajer sambil berkata : “Berani sekali kau memperlakukan ayahku seperti ini, kau dipecat, dan angkat kaki dari sini!”

Sponsored Ad

“Itu bukan kesalahan saya. Saya rasa wajar memintanya untuk membayar makanannya. Apalagi, itu adalah tugas saya, bukan!” Kata manajer beralasan. “Memang itu tugas dan tanggung jawab Anda, tetapi sikap Anda salah dengan menghina seseorang, lagi pula tindakan Anda itu sudah berlebihan terhadap orang tua, apalagi dia adalah orang tuaku! Kita seharusnya selalu menghormati setiap orang, siapapun orang itu !” kata bosnya mulai melunak.

Tak disangka Zhang adalah ayah dari pemilik restoran itu. Sang manajer tidak puas dipecat begitu saja oleh bosnya, dia merasa tidak salah dengan tindakannya. Menurutmu apakah manajer itu melakukan sesuatu yang salah?

Sumber : erabaru

Kamu Mungkin Suka