Bukan Daging! Inilah Makanan Paling Enak di Tengah Ketatnya Pendidikan Komando AL!

Disiplin yang ketat dalam pendidikan militer TNI dimaksudkan untuk membentuk pasukan komando sehingga para prajurit bisa diterjunkan di berbagai medan ekstrem kapan saja.

Jika diamati, para pasukan TNI, khususnya Marinir TNI AL, yang sedang digembleng untuk menjadi pasukan komando, semuanya mendapat pelatihan di luar batas kemampuan manusia. Siswa pendidikan komando Marinir akan digembleng dalam suasana latihan seperti perang sungguhan. Begitu usai salat Subuh mereka langsung berlatih keras sepanjang hari menggunakan pakaian tempur lengkap dan berlatih sepanjang hari.

Sponsored Ad

Untuk membangunkan para prajurit yang sangat mudah tertidur itu, biasanya pelatih menggunakan ledakan granat plastik selama tiga kali disusul rentetan bunyi tembakan. Semua siswa komando mengenakan ransel di punggung yang beratnya sekitar 20 kg dan masing-masing prajurit membawa senapan serbu AK-47. Hampir semua kegiatan untuk menggembleng pasukan komando itu dilakukan dalam kondisi berlari.

Pendidikan komando Marinir yang dilaksanakan selama tiga bulan ini memang penuh dengan ujian ketahanan baik mental, fisik, maupun intelegensia serta tidak mengenal kompromi. Ada lima tahapan berat yang harus dilewati untuk dapat menyelesaikan pendidikan guna mendapatkan baret ungu Marinir ini.

Sponsored Ad

Tahap Laut menjadi ujian pertama yang harus dilalui, kemudian beranjak ke Tahap Komando, Tahap Hutan, dan Tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG). Tahap yang  terakhir adalah Tahap Lintas Medan dengan menempuh jarak 300 km dari Banyuwangi menuju Surabaya. Jarak itu ditempuh  dengan berjalan kaki memotong 4 pegunungan di Jawa Timur.

Agar semua siswa komando mampu mengikuti semua latihan yang sangat berat itu, para pelatih menyiapkan dukungan berupa makanan yang cukup memadai. Tapi jangan dibayangkan menu makanan itu seperti nasi bungkus atau nasi kotak yang dipesan dari rumah makan atau katering tertentu.

Sponsored Ad

Semua menu makanan untuk siswa komando Marinir dimasak oleh para pelatihnya karena semua pasukan Marinir pada umumnya mahir memasak. Salah satu keterampilan yang dilatihkan dalam pendidikan komando TNI pada umumnya adalah agar pasukan komando mengenal beragam jenis tanaman dan hewan untuk bertahan hidup, sekaligus cara memasaknya.

Acara makan siang memang merupakan acara yang sangat luar biasa bagi semua siswa pendidikan komando karena kondisinya selalu sangat lapar akibat latihan yang begitu keras. Maka dari itu, menu makan siang yang biasa disajikan kepada para siswa komando Marinir juga sangat istimewa. Biasanya menunya berupa nasi putih sayur mayur seperti pecel lauk tahu tempe dan sebutir telur mentah.

Sponsored Ad

Sebelum disantap menggunakan tangan, menu "nasi komando" semuanya dicampur terlebih dahulu, kemudian diguyur telur mentah, dan baru diaduk lagi. Bagi orang biasa, menyantap "nasi komando" mungkin bisa muntah. Tapi, bagi siswa komando Marinir yang sudah sangat lapar, menu "nasi komando" itu hanya ada dua rasa, yaitu enak dan enak sekali. Semua itu harus dimakan tanpa sisa, karena kalau ada sisa, hukuman berat dari para pelatih siap menunggu.


Sumber: suar


Kamu Mungkin Suka