Beberapa tahun lalu, saat mendengar kata "ojek", sepertinya kita akan langsung terbayang sebuah pangkalan yang dipenuhi oleh tukang ojek dengan motor-motornya yang berjajar sedang menunggu penumpang. Namun, saat ini, gambaran tersebut sepertinya sudah berganti seiring bergesernya popularitas ojek pangkalan menjadi ojek online (ojol).

Berbagai kemudahan bisa kita dapatkan dengan bergantinya sistem konvensional ke sistem online. Jika dulu pesan ojek harus ke pangkalan, sekarang bisa langsung melalui aplikasi. Jika dulu harus nego harga untuk menentukan biayanya, sekarang semua sudah dihitung otomatis oleh aplikasi. Jika dulu harus membayar menggunakan uang tunai, sekarang bisa membayar menggunakan uang digital lewat aplikasi.

Karena semua kepraktisan itulah, ojol menjadi salah satu yang digandrungi oleh berbagai kalangan saat ini. Tapi, sayangnya, meski sudah diberi berbagai fasilitas, terkadang masih ada saja pelanggan yang bertindak seenaknya kepada para driver ojol ini. Oleh sebab itu, agar kita sebagai customer berpikir dua kali sebelum berbuat sesuka hati, ada baiknya kita mengetahui seberapa berat perjuangan mereka untuk menuntaskan pesanan kita.

1. Tidur sambil berdiri karena hujan

Unggahan yang diunggah ulang oleh akun @dramaojol ini awalnya diunggah oleh @emmadamayanti di akun pribadinya. Di tengah hujan deras, saat tak sengaja melewati flyover, dia melihat seorang driver ojek online sedang tertidur sambil berdiri. Pemandangan tersebut mencuri perhatiannya hingga dia memutuskan mengambil foto dan juga video yang memperlihatkan sang driver yang nampak kelelahan, ditambah dengan beban di pundaknya, yang sepertinya harus diantar ke customer. Kekuatan sosmed kemudian membuat driver tersebut menjadi viral dan mendapat doa dari banyak orang. Siapa yang tidak tersentuh saat melihat pemandangan seperti itu?

2. Sudah jauh-jauh membeli, pesanan malah dibatalkan

Kejadian seperti ini agaknya sering sekali terjadi. Ketika merasa lapar atau mendadak harus segera pergi, kita sebagai manusia biasa cenderung tidak sabaran. Harus menunggu ojek online selama 5 menit saja sepertinya sudah dianggap sebagai bencana. Padahal, sebenarnya, sang driver pastinya sudah berusaha secepat mungkin untuk datang menjemput atau menyelesaikan pesanan dari customer. Sayangnya, ketidaksabaran customer seringkali mendorong untuk membatalkan pesanan dengan alasan sudah kelamaan menunggu. Apa tidak merasa kasihan kepada driver yang sudah buru-buru datang atau bahkan sudah bersusah payah membelikan makanan yang dipesan namun belum sempat terkirimkan?

3. Mendapat omelan dari customer

Menjadi driver ojol memang harus sabar dan pandai-pandai menahan hati, namanya juga melayani orang lain. Dalam banyak kesempatan, driver ojol pastinya sering sekali mendapat teguran dan omelan dari customer. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari salah membeli pesanan, salah lokasi penjemputan, terlalu lama di jalan, atau karena pelanggan yang bingung akibat kendaraan tak sesuai dengan yang dipesan. Jika ini yang menjadi masalah, bukan hanya customer saja yang harus meredam emosi, tapi driver juga hendaknya memberikan informasi yang jelas, sehingga tidak terjadi salah paham. Entah itu perbedaan plat kendaraan, ada atau tidaknya pesanan, hingga hal kecil seperti arah dan tempat penjemputan. Jika tidak demikian, dijamin customer pasti pasti akan langsung ngegas.

4. Membawa barang customer yang sangat banyak

Terkadang, ada customer yang tidak peka terhadap driver ojol. Ingin mengirim kasur, tapi malah memesan ojek motor. Mengingat ukuran barang yang begitu besar, pastinya akan membuat susah sang driver ojol yang membawanya. Seharusnya, kalau barangnya banyak, besar, serta berat, bisa memesan mobil atau kurir box. Jadi, mulai sekarang, jangan biarkan driver ojol menderita dengan kiriman barang kita yang berlebihan ya!

Banyak sekali suka duka sebagai driver ojol. Belum lagi sistem yang dipakai oleh perusahaan ojek online adalah tutup poin (jumlah pesanan yang selesai) sebagai tanda "waktu selesai kerja". Jika target yang dibuat tidak tercapai, maka bonus yang didapat juga semakin kecil. Jadi, mari sama-sama mengerti. Sebagai driver ojol harus memberi service terbaik, tapi sebagai pelanggan juga harus tahu diri.

Sumber: boombastis